Friday, 15 April 2016

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Veer semakin marah, ia bisa menemukan anak perempuannya. Jogi coba menenangkan bahwa Meethi juga anak perempuannya. Tappu yang mendengar ribut-ribut keluar, Divya dan Mukta menyuruhnya masuk, mereka hanya berbicara, tak perlu khawatir. Mendengar hal itu, Veer mengungkapkan kekesalannya, ia bicara pada Tappu, ya, mengapa kau harus khawatir. Aku telah kehilangan istriku. Sekarang putriku juga hilang. Aku akan menemukan anakku. Veer keluar dengan gusar. Jogi dan Rathore mengikuti Veer. Damini hanya bisa melihat tak berdaya.
Setelah berhasil menyusul Veer, Rathore mengingatkan Veer. Mereka bukan menyembunyikan apapun darinya, tapi tidak tau cara menyampaikannya. Ucapan Veer tadi bisa menyakiti Jogi, karena Ichcha juga anak perempuan Jogi dan Meethi cucunya. Jogi tak mempermasalahkan sikap Veer. Ia memahami kehilangan yang dirasakan Veer. Veer minta ma’af pada Jogi, karena sejak kematian Ichcha, ia tidak bisa berfikir dengan jernih. Ia sedang berjuang dengan dirinya sendiri. Saat ini jiwanya tetap hidup hanyalah untuk Meethi dan kebahagiannya. Makanya ia tak sanggup mendengar musibah yang menimpa putrinya itu.
Meethi akhirnya berhasil dibawa Rathore pulang. Keluarga sepakat untuk menyembunyikan semuanya dulu. Tapi Meethi sangat ingin bertemu Ichcha. Ia menerobos masuk, belum menemukan Ichcha di rumah, ia berfikir kalau Ma Ichcha ada di rumah Pa Veer. Ia meminta Rathore untuk mengantarnya. Saat itulah ia melihat karangan bunga di ruangan itu dan melihat foto ibunya. Meethi terkejut.
Meethi kemudian mengamuk, ia melempar kalung bunga dari foto Ichcha. Damini kemudian memberitau jika Ichcha sudah meninggalkan mereka semua. Meethi tidak percaya, tapi akhirnya tergugu di pelukan Anni Damini. Meethi bertanya kejadiannya. Damini menjelaskan awal tragedi penembakan Tappu oleh Tej, Ichcha ke kuil, keluarga tak mengenali saat ada wanita tertabrak truk muncul di rumah sakit dan menyumbangkan jantungnya. Mereka baru tau setelah Ichcha di kamar mayat. Semua keluarga coba menghubungi Meethi, tapi tak bisa. Sekarang abu Ichcha harus dilabuhkan Meethi.
Meethi menceritakan keadaannya di rumah keluarga suaminya. Pada hari ibunya meninggal, keluarga itu malah menyuruhnya menari. Mereka semua sengaja melakukan semua padanya, apa salahnya, kenapa mereka tidak mengijinkannya melihat ibunya terakhir kali.
Sementara itu, di rumahnya, Akash yang mulai menyadari kalau ia mencintai Meethi, masih terluka parah saat berusaha menyelamatkan Meethi dari rencana pembunuhan yang akan dilakukan saudaranya atas perintah ibu mereka.
Veer datang ke rumah keluarga Thakur dengan seorang pengacara. Ia akan mengurus perceraian anak-anaknya. Meethi dari Akash yang telah menipu mereka dengan memanfaatkan Vishnu. Kanha dan Surabhi.
Di desa, Akaash berusaha menyadarkan ibunya dengan berteriak dari halaman, aku tau kau mendengarku maiyya. Aku tidak akan membiarkan Nirbhay atau Sankrant terlibat dalam permainan kebencian ini. Apa yang kau inginkan, kita semua akan mati satu per satu dan kau jadi satu-satunya yang tersisa untuk berduka, menangisi mayat kami. Kebencian ini hanya akan memastikan kematian anggota dari kedua keluarga. Ayah meninggalkan saya, mengapa kau ingin kedua anakmu juga? Apa kau ingin kehilangan kami berdua juga?. Akaash kemudian jatuh pingsan dengan darah keluar dari mulut.

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Akaash kemudian menyampaikan kabar itu ke keluarganya. Semua bahagia dengan kematian Ichcha. Di tambah lagi, keluarga sedang menunggu Meethi. Dendam keluarga Akaash seakan sudah terbalaskan.
Raghuvendra yang terus melacak keberadaan Meethi mulai mengetahui jika Meethi tidak pernah terbang ke Swiss. Visanya di pergunakan oleh orang lain. Satu hal yang juga di ketahuinya, bahwa pria yang dinikahi oleh Meethi bukanlah Vishu, tapi lelaki yang sebelumnya menculik Mukta. Ia hanya bisa berbagi informasi itu dengan Jogi. Mereka tidak tau bagaimana cara menyampaikannya pada Damini.
Tappu yang sudah bisa bicara juga menanyakan kabar Meethi. Mukta berbohong jika Meethi masih berbulan madu. Tappu senang mendengar jika Meethi bahagia bersama Vishnu.
Raghuvendra akhirnya menemukan jejak sinyal telpon yang dipakai Meethi sebelumnya untuk menghubungi Anni Damini. Ia pun segera memberitau Jogi. Mereka bergerak cepat.
Damini mendatangi Tappu ke kamarnya. Tappu menanyakan Ichcha, apa sahabatnya itu tidak mengkhawatirkannya. Ia meminta Damini untuk menyanyikan lagu masa kecilnya dulu. Damini menangis menatap Tappu. Tappu heran, apa yang membuat ibu Ichcha jadi sedih begini. Mukta diam-diam juga mengusap air matanya. Divya muncul dan mengajak Damini pergi.
Tappu semakin heran, kenapa orang-orang berwajah sedih dan ibunya itu kemana mau mengajak Damini. Ada yang keceplosan mau melakukan puja 13 hari mengingat kematian. Divya memperbaiki jika mereka mau ke pemujaan untuk mendoakan Tappu. Tappu berkata, iya, doakan juga biar temannya juga cepat datang atau ia akan pergi menemukannya. Dia tidak peduli padaku. Divya mengangguk.
Sebelum Divya pergi, Tappu bertanya satu hal, siapa yang mendonorkan jantung padanya. Semua terdiam. Damini dan Divya coba agar tidak menangis. Divya berbisik pada Tappu, dia adalah manusia yang mulia. Tappu memberi isyarat pada ibunya kalau dia baik-baik saja. Mereka boleh ke pemujaan sekarang. Nani kemudian merawat Tappu dan memintanya istirahat.
Tappu menjalani terapi di temani Nani. Dokter yang merawatnya memberitau jika semua tes Tappu positif. Dalam beberapa hari ke depan ia sudah bisa pulang. Tappu sangat senang, ia justru untuk minta pulang hari ini juga. Jogi yang coba dihubungi untuk dimintain pendapat susah dihubungi. Sekali bisa dihubungi, Jogi ternyata sedang mencari keberadaan Meethi.
Nani tidak bisa menolak keinginan Tappu yang meminta pulang hari itu. Sementara di rumah sedang berlangsung pemujaan 13 hari kematian Ichcha. Sementara pencarian Jogi-Rathore tidak membuahkan hasil, karena keluarga Akaash menutupi keberadaan Meethi. Mereka mengaku tidak mengenal gadis yang ada di foto yang mereka perlihatkan.
Karena Tappu mendadak minta pulang, Rathore tidak bisa menyembunyikan kehilangan Meethi dari Damini. Ia memberitau semuanya dan berjanji akan menemukan Meethi.
Veer yang tau Tappu pulang mendadak, datang berkunjung. Sebelum masuk, tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan Damini yang menanyakan keselamatan Meethi pada Jogi. Veer jadi marah, apa yang Rathore dan Jogi sembunyikan darinya, ia ingin tau keberadaan anak perempuannya. Rathore beralasan mereka menyembunyikan informasi itu untuk menjaga Tappu.

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Umed mengingatkan semuanya, mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mengkremasi mayat Ichcha. Yuvi tetap tidak menolak hadir. Meethi masih tak terlacak. Kanha menangis sedih, disaat terakhir, Ichcha justru tak ditemani anak-anaknya.
Pandit ji meminta pada Veer agar anaknya yang menyalakan api kremasi. Veer terbayang Yuvi yang menolak hadir. Yuvi sudah mengatakan bahwa ia masih membenci ibunya, karena telah meninggalkannya sendirian selama masa anak-anaknya. Ia tidak akan pernah bisa mencintai ibunya. Pandit ji memahami kediaman Veer dan bilang, jika tidak ada anaknya, maka suaminya boleh melakukan penyulutan api.
Veer memberitau Pandit ji bahwa anak tertua Ichcha ada, ia kemudian meminta Kanha untuk melakukan tugas seorang anak pada mayat Ichcha. Kanha melakukan ritual kremasi untuk Ichcha yang dianggapnya sebagai Maiyya Yahoda baginya.
Semua kembali teringat kilas balik dengan Ichcha. Veer ingat pertemuannya di penjara dan ingatannya bisa kembali pulih dan memberikan selendang sutra pada Ichcha di penyatuan mereka kembali. Rathore juga ingat pertemuan terakhirnya dengan Ichcha. Saat itu Ichcha memberi makan Yuvi dan berjanji padanya akan merawat Mukta seperti anaknya sendiri.
Kanha sudah melakukan semua ritual untuk kremasi dan mulai menyulut api pada tumpukan kayu. Umed memegang Veer untuk menguatkan. Raghuvendra memegang Jogi. Mereka saling berpegangan untuk menguatkan satu sama lain.
Di saat yang sama, di rumah sakit, monitor yang memantau detak jantung Tappu berbunyi. Tappu membuka matanya dengan terengah-engah. Dokter Murthy yang merawatnya mengucapkan selamat, Tappu akan baik-baik saja sekarang. Si dokter akan memberi kabar pada orang rumah.
Sementara Meethi yang jauh di pedesaan, semakin gelisah. Akaash dan keluarganya terus menutupi semua akses informasi Meethi ke keluarganya.
Raghuvendra Pratap Rathore menerima kabar dari dokter jika Tappu sudah sadar. Ia membisikkan kabar bahagia itu ke Jogi sebelum keluar ruangan. Jogi mengabari Nani, sebelumnya mau memberitau Divya, tapi istrinya itu ternyata tak berhentinya menangis. Jogi curhat kegelisahan yang dirasakannya saat ini, disatu sisi ia sedang berdiri mengkremasi dan mengucapkan selamat tinggal pada satu putrinya, sementara disisi lain ia mendapat kabar jika putrinya yang lain mendapatkan hidupnya kembali. Permainan apa ini.
Nani menenangkan Jogi, tidak ada yang bisa melawan kehendak Tuhan. Lihat sisi baiknya, kedua putrinya akan tinggal bersama. Jantung Ichcha akan terus berdegup di tubuh Tappu. Jogi setuju dengan pemikiran Nani.
Surabhi yang jadi mata-mata keluarga Akaash di rumah keluarga Thakur, memberi kabar lewat telegram jika Ichcha sudah meninggal di hari holi. Ini karena sinyal telpon tidak bisa. Akash yang menerima telegram menelpon Surabhi balik, memastikan apa kabar itu benar adanya. Surabhi meyakinkan jika Ichcha sudah meninggal di hari holi, sekarang keluarga sedang menunggu Meethi untuk melarung abu Ichcha di sungai.

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Veer bergegas menuju koridor kamar mayat. Jogi mengikuti sambil meneriakkan nama Ichcha. Mukta shock, menangis dalam pelukan Raghuvendra, ayahnya, kemudian berlari ikut ke kamar mayat. Semua ikut, Raghuvendra masih terguncang.
Semua berhenti di depan kamar mayat. Semua tidak bisa masuk secara bersamaan. Veer yang masuk pertama, berdiri di samping mayat Ichcha, membersihkan darah di wajah Ichcha dengan kain. Keluarga yang diluar memperhatikan dengan menahan nafas. Wajah Veer sangat terkejut saat ia bisa mengenali mayat pendonor tersebut, ternyata benar Ichcha.
Mukta sangat takut menghadapi kenyataan Ma Ichcha meninggal dan mendonorkan jantung untuk Ma Tappu. Nani shock. Jogi berusaha meyakinkan dengan membuka salah satu tangan Ichcha dan melihat tanda yang dimiliki Ichcha. Mukta menangis sambil memanggil agar Ma Ichcha bangun. Veer menangis keras setelah pasti bahwa tanda di tangan itu memang milik Ichcha. Jogi menenangkan Veer.
Nani bicara pada mayat Ichcha, chuhiya ayo bangun, drama baru apa ini. Bagaimana kau pergi seperti ini, aku telah mengutuk hidupku yang selalu meragukan niatmu. Sepanjang hidup aku selalu mengatakan kau telah menyambar semua kebahagiaan dari kehidupan Tappu. *Nani ingat kilas balik Ichcha muda*. Kemudian mulai mengungkapkan rasa sesalnya lagi, aku tak mengerti apa yang kau lakukan. Saat kau meninggalkan dunia, kau malah memberikan jantungmu pada Tappu. Aku malu pada diri sendiri, kau telah memberikan kehidupan baru baginya. Aku pernah dengar bahwa orang yang sudah meninggal selama 13 hari masih dapat melihat sesuatu. Dimanapun ka melihatku, aku memegang kakimu saat ini, ma’afkanlah aku, ampunilah aku.
Jogi sampai tak kuasa melihat Nani yang begitu menyesal dan terpukul. Ia merangkulnya.
Raghuvendra yang shock, marah pada Dewa Ganesha di kuil. Ia memang menginginkan Tappu hidup, tapi bukan dengan mengambil nyawa Ichcha.
Semua keluarga berkumpul di rumah, memberikan penghormatan pada Ichcha. Semua mempunyai kilas balik sendiri-sendiri. Mai, yang sebelumnya masih membenci Ichcha, sampai ikut meneteskan air mata.
Veer setelah mencium Ichcha, duduk dekat ayahnya, menangis, menyesali kenapa ia tidak menahan Ichcha saat pamit pergi. Umed Singh minta Veer untuk mengendalikan diri, tidak ada yang bisa mengubah apa yang sudah tertulis dalam takdir. Tapi Veer tetap menangis. Kanha juga menangis, Jogi menguatkan cowok yang sudah dianggap anak oleh Ichcha tersebut.
Semua yang ada dalam ruang untuk memberikan penghormatan terakhir, sibuk dengan kilasan pikiran tentang Ichcha. Umed menenangkan Mai yang menangis. Veer mengingatkan bahwa anak lelakinya, Yuvraj alias Yuvi harus hadir saat ini. Umed memberitau kalau ia sudah ke penjara, tapi Yuvi menolak untuk datang. Veer menyadari sosok anak lelakinya yang pendendam itu, jauh dari kepribadian yang dimiliki Ichcha. Mai jadi merasa bersalah, ia lah yang telah menjauhkan Yuvi dari Ichcha selama ini.
Keluarga yang mengira Meethi masih bulan madu di Swiss, menunggu kedatangan anak perempuan Ichcha tersebut. Tapi Raghuvendra memberitau jika ponsel Meethi tidak bisa terlacak dan mereka baru ngeh kalo tidak mempunyai nomer telpon Vishnu (Akaash). Padahal penerbangan dari Swiss hanya perlu 4 jam.

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Sementara di rumah sakit, wanita yang membawa Ichcha ke rumah sakit meminta barang-barang Ichcha pada perawat. Wanita itu akan menggunakan barang itu nantinya untuk menemukan keluarga tabrak truk tersebut. Di saat bersamaan, Veer sedang mengisi formulir tentang kalau pihak rumah sakit menemukan keluarga pendonor tersebut, bisa menghubunginya. Saat wanita yang sudah menerima barang-barang milik Ichcha akan pergi, saree milik Ichcha menyentuh bahu Veer, spontan Veer mendongak. Bathin tersentuh, tapi Veer tak memahami maksudnya.
Sementara itu Damini hanya berdiri di depan pintu kamar mayat. Saat wanita yang membawa barang-barang Ichcha, ia akan menyapa, tapi wanita itu tanpa sengaja menjatuhkan gelang milik Ichcha dan bergulir ke kaki Damini. Damini mengambilnya, deg! Ini gelang milik Ichcha.
Damini bergegas menghampiri wanita yang membawa barang-barang wanita tabrak truk yang sudah jadi pendonor jantung untuk Tappu. Begitu melihat Damini, wanita itu mengatakan ia mengumpulkan barang-barang pasien agar pergi dengan tenang, dan mengambil gelang yang dipegang Damini. Damini baru tersadar dari keterkejutannya, ia melihat semua barang-barang yang ada, ada saree, sal sutra. Dan ia baru menyadari kalau semuanya milik Ichcha.
Damini berteriak memanggil Ichcha. Wanita yang mengumpulkan barang Ichcha jadi bingung melihat Damini, ia memberitau bahwa semua barang-barang itu adalah milik korban kecelakaan yang telah menyumbangkan jantungnya. Damini yang memegang saree Ichcha menangis. Wanita itu bertanya apa Damini kerabat korban. Damini semakin menangis hebat. Wanita yang mengumpulkan barang Ichcha semakin bingung. Damini jatuh pingsan. Wanita berteriak minta tolong, tapi tak ada yang membantu.
Nani dan Divya baru datang ke rumah sakit. Nani menyesalkan tindakan semua orang yang menyembunyikan kondisi Tappu darinya. Semua keluarga menenangkan Nani, karena Nani punya penyakit darah tinggi, maka keluarga memilih hal itu. Nani kemudian meminta nama donor, ia ingin bertemu dan berterima kasih dengan anggota keluarga pendonor tersebut. Divya dan Jogi juga setuju dengan pendapat Nani.
Wanita yang mengantar Ichcha ke rumah sakit, menghampiri keluarga Thakur dan memberitau jika Damini jatuh pingsan. Ia menceritakan kronologinya pada Jogi dan Veer, sebelum pingsan, Damini meneriakkan nama Ichcha. Semua yang mendengarkan terkejut.
Divya langsung mengambil tas dari wanita yang berisi barang-barang Ichcha. Veer melihat sal sutra yang diberikan di hari penyatuannya kembali dengan Ichcha. Jogi terus bertanya pada wanita yang membawa Ichcha saat jadi korban kecelakaan dan berharap menyangkal bahwa pendonor itu adalah Ichcha. Ichcha sedang pergi ke kuil, bagaimana bisa korban kecelakaan itu adalah Ichcha. Wanita yang anaknya di tolong Ichcha memberi tau, bahwa pendonor itu memang menyelamatkan anaknya di luar kuil.
Veer yang terkenang pernikahannya, bersuara bahwa selendang sutra itu memang milik Ichcha. Wanita yang masih bingung dengan semua hal bertanya, siapa wanita yang telah menyelamatkan putrinya itu sebenarnya. Veer langsung berteriak kalau wanita itu adalah istrinya.

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Dokter Murthy sampai meyakinkan dirinya, apa gerak bibir yang di lihatnya dan suara samar yang di dengarnya dari pasien kecelakaan itu benar adanya. Ia sampai meminta dokter lain untuk mendengarkan juga. Tapi kemudian ia mensupport Ichcha untuk terus berjuang, dan mereka akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya.
Tiba-tiba, alat monitor pernapasan Ichcha berbunyi, ia mengalami sesak nafas. Ia meminta perawat untuk mengambil tanda tangan atau cap jempolnya jika terjadi sesuatu padanya, dokter sudah tau apa yang harus dilakukan pada jantungnya.
Sementara itu, kondisi Tappu juga memburuk. Dokter dan perawat sibuk memberikan tindakan pada kedua pasien tersebut. Ichcha dan Tappu yang sedang kritis melakukan pembicaraan lewat telepati. Intinya, Tappu pamitan pada Ichcha, persahabatan mereka akan berakhir sekarang karena ia tidak bisa mendengar detak jantungnya lagi. Ichcha menguatkan Tappu agar tak menyerah, ia bisa mendengar detak jantung Tappu. Kedua pasien semakin kritis.
Dokter terus berusaha memberikan pertolongan pada Ichcha dan Tappu yang sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Sementara pikiran Ichcha dan Tappu sudah melihat cahaya dari dunia lain. Ichcha menuju cahaya tersebut, Tappu melihat sekeliling, ia meminta Ichcha menunggunya. Tapi Ichcha terus berjalan menuju pintu yang memberikan cahaya terang. Tappu mengejar, tapi pintu menutup, ia berteriak memanggil Ichcha.
Ichcha meninggal, sementara Tappu bernafas lagi. Dokter Murthy yang merawat Tappu senang, bisa menyalamatkan pasiennya tepat waktu. Sementara dokter Malhotra meminta perawat untuk mencatat waktu meninggalnya pasien tabrakan truk (Ichcha) pada 10:10. Si dokter juga menginformasikan pada dokter Murthy untuk segera melakukan transplantasi jantung.
Di luar ruanga, Mukta sangat gelisah, begitu juga dengan Veer. Mereka mengkhawatirkan Ichcha yang belum kembali juga dari kuil.
Tapasya sedang menjalani proses transplantasi jantung. Keluarga bertanya-tanya dari mana mendapatkan donor, tapi lega. Damini berpikir positif bahwa akan selalu ada orang baik yang melakukan hal tersebut.
Ichcha juga berada di ruang operasi yang sama. Dokter Murthy menjelaskan pada keluarga bahwa pasien korban kecelakaan tersebut sudah sepakat menyumbangkan jantungnya dan memberikan persetujuan sebelum meninggal. Mukta dan Damini kaget, tapi masih tidak punya feeling pada Ichcha.
Wanita yang anaknya di selamatkan Ichcha dari truk malah bergumam bahwa wanita baik itu (Ichcha) telah menyelamatkan dua nyawa sebelum meninggal. Jiwanya sangat baik dan dia pasti akan beristirahat dengan damai. Raghuvendra juga bersuara, mereka harus melakukan sesuatu untuk keluarga pendonor itu nantinya. Jogi setuju. Veer malah membersihkan noda darah pada tandu yang sebelumnya membawa Ichcha.
Meethi yang tak tenang dan mendapat perlakuan kasar di rumah keluarga suaminya, coba ke wartel terdekat. Menghubungi nomer Ichcha, tak ada respon. Menghubungi nomer Damini, terhubung, Meethi langsung menangis. Sinyal kembali memburuk.

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Setelah teriakan Jogi, dokter di rang ICU baru mengambil tindakan untuk menolong Ichcha. Keluarga tetap belum tau. Damini sampai menghampiri ibu Pinki dan menanyakan apa wanita itu sudah menghubungi keluarga korban tabrakan truk itu. Wanita itu tidak tau, mungkin pihak rumah sakit nantinya yang akan melakukan. Damini diam-diam berdoa untuk keselamatan wanita yang tertabrak itu.
Veer datang ke rumah sakit dan memberitau Damini bahwa dia tidak bisa menghubungi Ichcha. Apa Ichcha sudah tau kondisi terakhir Tappu. Jogi juga jadi mengkhawatirkan Ichcha. Damini menenangkan dua orang itu, Ichcha hanyak shock dengan kondisi Tappu, dan perlu waktu sendiri. Paling Ichcha duduk menyendiri di satu tempat. Damini meminta Veer untuk mencari.
Dokter yang merawat Ichcha mengingatkan perawat agar jangan sampai membiarkan Ichcha tertidur, kalau hal itu terjadi, mereka tidak akan bisa menyelamatkan wanita tersebut. Damini mulai mencemaskan Ichcha yang tak muncul-muncul di rumah sakit, Jogi menenangkan. Veer muncul dan memberitau tidak bisa menemukan dan menghubungi telpon Ichcha. Semua keluarga coba mengingatkan Veer, apa sudah mencari semua tempat. Veer ingat percakapan dengan Ichcha sebelumnya, istrinya itu ingin pergi ke kuil Kali Maa untuk mendoakan Tappu. Semua jadi lega, ingat kebiasaan Ichcha yang selalu ke kuil jika ada masalah.
Suster yang merawat Ichcha meminta nama pasien pada wanita yang mengantarkannya ke rumah sakit. Tapi si wanita tidak tau, karena tidak mengenalnya. Perawat mengerti dan meminta wanita itu untuk keluar ruangan melakukan administrasi standar rumah sakit. Saat wanita itu bangkit, Ichcha memegang tangannya dan menuliskan sesuatu. Tapi karena perawat memintanya keluar, ia mengabaikannya.
Di luar, wanita itu baru ngeh, apa pasien tabrakan itu (Ichcha) ingin mengatakan sesuatu padanya? Si wanita kemudian menghampiri keluarga Thakur, mengucapkan terima kasih dan menyampaikan bahwa paisen itu ingin menyampaikan sesuatu padanya. Semua keluarga Thakur (Veer, Jogi, Damini) menenangkan wanita tersebut.
Raghuvendra yang terus berusaha mencari donor jantung untuk Tappu, masih belum berhasil. Walau informasi sudah disebarkan kemana-mana. Ada donor, tapi darahnya tidak cocok. Ia lemas.
Dokter Murthy yang merawat Tappu memasuki ruangan Ichcha dan bicara pada dokter Malhotra yang sedang memeriksa Ichcha, agar memeriksa Tappu juga. Mereka harus melakukan transplatasi cepat, kalau tidak, pasien tidak akan tertolong dan hanya keajaiban lah ada seseorang yang mau mendonorkan jantungnya. Ichcha mendengar obrolan itu dan berusaha bicara, menyebutkan nama Tapasya.
Dokter Murthy menanyakan kondisi pasien yang sedang dirawat dokter Malhotra. Si dokter menjelaskan, pasien ini korban kecelakaan, mengalami pendarahan hebat, peluang hidupnya sangat kecil. Saat itulah dokter Murthy menyadari bahwa Ichcha sedang berusaha bicara dengan mereka. Ia bisa membaca gerak bibir Ichcha ‘Donasi Jantung’.