Friday, 15 April 2016

UTTARAN

Bersamaan dengan itu, terdengar teriakan Rani pada Tamanna, bahwa itu adalah kamarnya. Nani dan Damini saling menatap cemas. Rani terus berteriak bahwa Tamanna bukanlah adiknya. Walau Meethi datang untuk mendamaikan, Rani tetap bersikeras ia tidak mau berbagi apapun dengan Tamanna, tidak akan mentolerir apapun yang disentuh.
Nani dan Damini seperti terhisap ke masa lalu, mereka ingat bagaimana Mukta tidak mau bebagi kamar dengan Meethi.
Maiyya datang ke kamar Rani, Meethi menjelaskan pada ibu Akash jika Rani bukanlah anak nakal. Kemudian Meethi berkata tegas pada Rani bahwa Tamanna akan tinggal di kamar itu bersama Rani. Rani cemberut saat Meethi mengembalikan tas Tamanna.
Meethi mengingatkan Rani, saat Rani datang ke rumah ini, semua menerimanya. Apa ada masalah dengan itu? Sekarang apa masalahnya dengan kedatangan Tamanna. Rani memanggilnya Ma, tapi tidak manu menerima apa yang dikatakannya. Meethi kembali menegaskan bahwa Tamanna akan berbagi ruangan itu mulai hari ini. Meethi kemudian menyuruh Tamanna untuk menjabat tangan Rani.
Nani, bisa melihat dengan jelas ada sosok Tappu di diri Rani.
Meethi masih mendamaikan dua gadis kecil itu. Tamanna harus selalu ingat jika Rani adalah kakanya, ia harus mendengarkan. Rani juga harus berjabat tangan dengan Tannu sebagai seorang adik. Itu menjadi tanggung jawab Rani mulai sekarang. Tamanna tidak boleh terluka karena ulah Rani.
Rani tetap tidak terima Tamanna adalah adiknya. Ia mendorong Tamanna keluar ruangan. Meethi sampai berteriak pada Rani, bahwa ia menerima Rani sebelumnya sama seperti ia menerima Tamanna hari ini. Rani malah semakin marah karena Meethi telah berteriak padanya hari ini gara-gara gadis bernama Tamanna itu. Maiyya menyudahi jika hari ini Rani akan tidur bersamanya.
Damini kembali mengingatkan keputusan Meethi. Ia tidak boleh kehilangan kesabarannya, karena dalam hal ini, anak-anak tidak bersalah. Damini mengatakan untuk memberi waktu pada mereka berdua. Meethi mengangguk. Nani setuju dengan pendapat Damini, anak-anak seperti pasir basah, orangtua bisa membentuk sesuai keinginannya.
Damini kemudian menghampiri Tamanna dan memperkenalkan diri, kemudian memberi tau jika Meethi sudah menerimanya sebagai putrinya. Jadi jangan takut, Meethi akan selalu menjaganya, mencintainya selalu seperti putrinya. Damini tersenyum pada Tamanna. Gadis kecil itu akhirnya juga tersenyum.
Keesokannya, Maiyya membangunkan Rani dan menyuruhnya meminta ma’af pada Meethi Ma. Rani awalnya keberatan. Maiyya mengingatkan bahwa Meethi dan Akash adalah orangtua Rani, dan akan tetap seperti itu. Rani berlari ke kamarnya, tapi yang dilihatnya justru membuatnya cemburu, Meethi Ma menemani Tamanna tidur. Ia kembali marah karena cemburu.

No comments:

Post a Comment