Setelah teriakan Jogi, dokter di rang ICU baru mengambil tindakan untuk menolong Ichcha. Keluarga tetap belum tau. Damini sampai menghampiri ibu Pinki dan menanyakan apa wanita itu sudah menghubungi keluarga korban tabrakan truk itu. Wanita itu tidak tau, mungkin pihak rumah sakit nantinya yang akan melakukan. Damini diam-diam berdoa untuk keselamatan wanita yang tertabrak itu.
Veer datang ke rumah sakit dan memberitau Damini bahwa dia tidak bisa menghubungi Ichcha. Apa Ichcha sudah tau kondisi terakhir Tappu. Jogi juga jadi mengkhawatirkan Ichcha. Damini menenangkan dua orang itu, Ichcha hanyak shock dengan kondisi Tappu, dan perlu waktu sendiri. Paling Ichcha duduk menyendiri di satu tempat. Damini meminta Veer untuk mencari.
Dokter yang merawat Ichcha mengingatkan perawat agar jangan sampai membiarkan Ichcha tertidur, kalau hal itu terjadi, mereka tidak akan bisa menyelamatkan wanita tersebut. Damini mulai mencemaskan Ichcha yang tak muncul-muncul di rumah sakit, Jogi menenangkan. Veer muncul dan memberitau tidak bisa menemukan dan menghubungi telpon Ichcha. Semua keluarga coba mengingatkan Veer, apa sudah mencari semua tempat. Veer ingat percakapan dengan Ichcha sebelumnya, istrinya itu ingin pergi ke kuil Kali Maa untuk mendoakan Tappu. Semua jadi lega, ingat kebiasaan Ichcha yang selalu ke kuil jika ada masalah.
Suster yang merawat Ichcha meminta nama pasien pada wanita yang mengantarkannya ke rumah sakit. Tapi si wanita tidak tau, karena tidak mengenalnya. Perawat mengerti dan meminta wanita itu untuk keluar ruangan melakukan administrasi standar rumah sakit. Saat wanita itu bangkit, Ichcha memegang tangannya dan menuliskan sesuatu. Tapi karena perawat memintanya keluar, ia mengabaikannya.
Di luar, wanita itu baru ngeh, apa pasien tabrakan itu (Ichcha) ingin mengatakan sesuatu padanya? Si wanita kemudian menghampiri keluarga Thakur, mengucapkan terima kasih dan menyampaikan bahwa paisen itu ingin menyampaikan sesuatu padanya. Semua keluarga Thakur (Veer, Jogi, Damini) menenangkan wanita tersebut.
Raghuvendra yang terus berusaha mencari donor jantung untuk Tappu, masih belum berhasil. Walau informasi sudah disebarkan kemana-mana. Ada donor, tapi darahnya tidak cocok. Ia lemas.
Dokter Murthy yang merawat Tappu memasuki ruangan Ichcha dan bicara pada dokter Malhotra yang sedang memeriksa Ichcha, agar memeriksa Tappu juga. Mereka harus melakukan transplatasi cepat, kalau tidak, pasien tidak akan tertolong dan hanya keajaiban lah ada seseorang yang mau mendonorkan jantungnya. Ichcha mendengar obrolan itu dan berusaha bicara, menyebutkan nama Tapasya.
Dokter Murthy menanyakan kondisi pasien yang sedang dirawat dokter Malhotra. Si dokter menjelaskan, pasien ini korban kecelakaan, mengalami pendarahan hebat, peluang hidupnya sangat kecil. Saat itulah dokter Murthy menyadari bahwa Ichcha sedang berusaha bicara dengan mereka. Ia bisa membaca gerak bibir Ichcha ‘Donasi Jantung’.
No comments:
Post a Comment