Friday, 15 April 2016

UTTARAN KEMATIAN ICHA

Umed mengingatkan semuanya, mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk mengkremasi mayat Ichcha. Yuvi tetap tidak menolak hadir. Meethi masih tak terlacak. Kanha menangis sedih, disaat terakhir, Ichcha justru tak ditemani anak-anaknya.
Pandit ji meminta pada Veer agar anaknya yang menyalakan api kremasi. Veer terbayang Yuvi yang menolak hadir. Yuvi sudah mengatakan bahwa ia masih membenci ibunya, karena telah meninggalkannya sendirian selama masa anak-anaknya. Ia tidak akan pernah bisa mencintai ibunya. Pandit ji memahami kediaman Veer dan bilang, jika tidak ada anaknya, maka suaminya boleh melakukan penyulutan api.
Veer memberitau Pandit ji bahwa anak tertua Ichcha ada, ia kemudian meminta Kanha untuk melakukan tugas seorang anak pada mayat Ichcha. Kanha melakukan ritual kremasi untuk Ichcha yang dianggapnya sebagai Maiyya Yahoda baginya.
Semua kembali teringat kilas balik dengan Ichcha. Veer ingat pertemuannya di penjara dan ingatannya bisa kembali pulih dan memberikan selendang sutra pada Ichcha di penyatuan mereka kembali. Rathore juga ingat pertemuan terakhirnya dengan Ichcha. Saat itu Ichcha memberi makan Yuvi dan berjanji padanya akan merawat Mukta seperti anaknya sendiri.
Kanha sudah melakukan semua ritual untuk kremasi dan mulai menyulut api pada tumpukan kayu. Umed memegang Veer untuk menguatkan. Raghuvendra memegang Jogi. Mereka saling berpegangan untuk menguatkan satu sama lain.
Di saat yang sama, di rumah sakit, monitor yang memantau detak jantung Tappu berbunyi. Tappu membuka matanya dengan terengah-engah. Dokter Murthy yang merawatnya mengucapkan selamat, Tappu akan baik-baik saja sekarang. Si dokter akan memberi kabar pada orang rumah.
Sementara Meethi yang jauh di pedesaan, semakin gelisah. Akaash dan keluarganya terus menutupi semua akses informasi Meethi ke keluarganya.
Raghuvendra Pratap Rathore menerima kabar dari dokter jika Tappu sudah sadar. Ia membisikkan kabar bahagia itu ke Jogi sebelum keluar ruangan. Jogi mengabari Nani, sebelumnya mau memberitau Divya, tapi istrinya itu ternyata tak berhentinya menangis. Jogi curhat kegelisahan yang dirasakannya saat ini, disatu sisi ia sedang berdiri mengkremasi dan mengucapkan selamat tinggal pada satu putrinya, sementara disisi lain ia mendapat kabar jika putrinya yang lain mendapatkan hidupnya kembali. Permainan apa ini.
Nani menenangkan Jogi, tidak ada yang bisa melawan kehendak Tuhan. Lihat sisi baiknya, kedua putrinya akan tinggal bersama. Jantung Ichcha akan terus berdegup di tubuh Tappu. Jogi setuju dengan pemikiran Nani.
Surabhi yang jadi mata-mata keluarga Akaash di rumah keluarga Thakur, memberi kabar lewat telegram jika Ichcha sudah meninggal di hari holi. Ini karena sinyal telpon tidak bisa. Akash yang menerima telegram menelpon Surabhi balik, memastikan apa kabar itu benar adanya. Surabhi meyakinkan jika Ichcha sudah meninggal di hari holi, sekarang keluarga sedang menunggu Meethi untuk melarung abu Ichcha di sungai.

No comments:

Post a Comment